Di dalam program Data Analyst Bootcamp, setiap peserta diarahkan untuk memahami proses analisis data secara menyeluruh, mulai dari memahami dataset hingga menyusun dashboard yang mampu menjawab kebutuhan bisnis. Salah satu contoh hasil karya peserta adalah proyek analisis data rating film menggunakan Google Sheets dan Google Looker Studio. Proyek ini kami tampilkan sebagai bentuk pencapaian pembelajaran yang berhasil diterapkan secara nyata.
Peserta diberikan dataset berisi informasi lengkap mengenai film, meliputi judul, genre, tanggal rilis teatrikal dan streaming, durasi, studio, status Tomatometer, rating Tomatometer, jumlah penilaian, rating penonton, dan jumlah penonton.
Untuk memastikan peserta memahami konsep analisis yang terstruktur, mereka diarahkan untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut:
Bagaimana distribusi film berdasarkan rating Tomatometer dan Audience Rating
Bagaimana persentase kategori Tomatometer seperti rotten, fresh, dan certified fresh
Bulan dan tahun mana yang mencatat rilis terbanyak di bioskop dan streaming
Studio mana yang memiliki rata-rata Tomatometer tertinggi dan terendah
Bagaimana variasi audience count berdasarkan genre, studio, dan status Tomatometer
Pertanyaan tersebut menjadi fondasi peserta dalam menyusun analisis.
Peserta memulai dengan meninjau struktur dataset serta memastikan konsistensi tipe data dan penulisan. Kesalahan kecil seperti format rating yang tidak sesuai diselesaikan pada tahap ini.
Peserta menggunakan fitur Data Cleanup untuk membersihkan duplikasi dan spasi yang tidak relevan.
Kolom yang tidak berhubungan dengan tujuan analisis dihilangkan agar proses lebih fokus. Kolom utama seperti judul, genre, tanggal rilis, durasi, studio, dan rating tetap dipertahankan.
Peserta melakukan beberapa langkah penting antara lain:
Memisahkan genre yang berisi lebih dari satu nilai
Menghapus format angka dengan akhiran .0 pada durasi
Mengonversi tanggal menjadi format bulan dan tahun dalam bentuk teks
Setelah tahap ini, dataset menjadi lebih bersih dan siap dianalisis.
Peserta diarahkan untuk menggunakan fungsi dasar statistik seperti AVERAGE, MIN, MAX, dan STDEV untuk memahami karakteristik data. Mereka mengidentifikasi beberapa nilai kosong namun jumlahnya tidak signifikan.
Eksplorasi dilakukan pada aspek berikut:
Pola rilis film berdasarkan bulan dan tahun
Distribusi rating Tomatometer dan Audience Rating
Hubungan audience_count dengan rating film
Hasil eksplorasi ini menjadi dasar penyusunan visualisasi di tahap berikutnya.
Salah satu fokus utama bootcamp adalah kemampuan menyajikan insight melalui visualisasi. Peserta diminta menyusun dashboard yang informatif dan mudah dipahami. Beberapa komponen yang dihasilkan antara lain:
Menampilkan jumlah film berdasarkan kategori rating umum seperti G, PG, dan R.
Memvisualkan perbandingan Tomatometer Rating dan Audience Rating berdasarkan genre serta studio.
Menampilkan bulan dan tahun dengan rilis terbanyak.
Menampilkan studio dengan performa terbaik dan terburuk berdasarkan rata-rata Tomatometer Rating.
Menunjukkan total penonton, nilai minimum, maksimum, dan rata-rata audience_count.
Membantu memahami genre dan studio yang paling diminati penonton.
Dashboard final ini berhasil menggambarkan bagaimana peserta mampu menerapkan konsep analisis data secara komprehensif.
Tautan dashboard:
https://lookerstudio.google.com/reporting/f2011c0d-6369-429b-adb9-a0d67847b1b3
Berikut beberapa insight yang berhasil diperoleh peserta:
Genre seperti drama, komedi, dan action and adventure cenderung menghasilkan film dengan status Certified Fresh lebih tinggi
Studio seperti Paramount Pictures memiliki performa rating yang lebih stabil
Studio dengan jumlah penonton terbesar seperti Buena Vista Pictures berpotensi memberikan jangkauan audiens lebih luas
Proyek ini menunjukkan bagaimana peserta mampu menerapkan konsep analisis data secara mandiri, mulai dari pembersihan data hingga menyajikan insight yang relevan dalam bentuk dashboard interaktif. Hasil seperti ini merupakan tujuan utama dari Data Analyst Bootcamp Nusacodes, yaitu menghasilkan peserta yang siap menghadapi kebutuhan industri melalui kemampuan teknis yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan.